Meminang

Sejarah penting dalam hidup manusia termasuk bagi seorang Yudhi Baslau.

Nice Moment

Sampai kapanpun masa-masa berkumpul bersama kawan-kawan akan selalu menjadi kenangan manis untuk diingat.

Ekspresi Diri

Seni sastra termasuk membaca puisi cara murah dan mudah untuk mengusir gundah dan galau.

Mun Lain Kita Siapa Pang Lagi

Saatnya Berbuat Bersama Melestarikan Seni Budaya Kalimantan.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Rabu, 10 Mei 2017

Hal Yang Harus Dihindari Kalau Mau Kaya

VIVA.co.id – Setiap orang di dunia sebenarnya memiliki kesempatan yang sama untuk bisa mendapatkan pundi-pundi kekayaan yang melimpah asalkan mau berusaha dengan keras. Tapi, banyak juga orang di dunia ini yang tidak bisa memanfaatkan kesempatan itu dengan baik.
Dilansir dari laman Business Insider, pada Senin 8 Mei 2017, untuk mengetahui apakah Anda telah mempersiapkan diri untuk mencapai masa depan, berikut lima tanda yang bisa menunjukkan apakah Anda tidak berada di jalur yang benar untuk mencapai tujuan.

1. Anda hanya bekerja keras tapi tidak pintar.

Di sekolah, kita belajar bahwa kerja keras akan membawa kita ke depan dalam kehidupan. Tapi, "itu hanya setengah cerita," kata penasihat keuangan Ric Edelman.
"Jika semua yang Anda lakukan dalam hidup adalah bekerja sangat keras, Anda tidak akan pernah menjadi kaya raya," tambahnya. Untuk itu menurut Edelman untuk memastikan kekayaan masa depan, Anda harus bekerja cerdas. Salah satu caranya yaitu menginvestasikan uang Anda di pasar saham atau dana pensiun.

2. Anda terlalu menekankan pada penghematan

Cara melakukan penghematan terlalu keras juga bisa jadi masalah, sebaiknya Anda lebih fokus untuk meningkatkan penghasilan. Sebab, menabung memang sangat penting untuk membangun kekayaan, tapi Anda mulai mengabaikan penghasilan, padahal itulah fokus orang kaya.
"Jika Anda ingin mulai berpikir seperti orang kaya, berhentilah mengkhawatirkan kehabisan uang dan fokus pada bagaimana membuat lebih banyak".

3. Anda membeli barang-barang yang tidak mampu Anda beli.

Jika Anda hidup di atas kemampuan Anda, Anda tidak akan menjadi kaya. Bahkan jika Anda mulai menghasilkan lebih banyak atau mendapatkan kenaikan yang lumayan, jangan gunakan itu sebagai pembenaran untuk memberi diri Anda kenaikan gaya hidup.
"Saya tidak membeli jam tangan atau mobil mewah pertama saya sampai bisnis dan investasi saya menghasilkan banyak arus pendapatan yang aman," tulis jutawan Grant Cardone at Entrepreneur.

4. Anda puas dengan gaji tetap.

Rata-rata orang memilih untuk mendapatkan pembayaran berdasarkan periodenya saja dengan gaji tetap atau tarif per jam, sementara orang kaya memilih untuk mendapatkan bayaran berdasarkan hasil dan biaya wiraswasta.

5. Anda belum mulai berinvestasi.

Salah satu cara paling efektif untuk menghasilkan lebih banyak uang dari waktu ke waktu adalah menginvestasikannya, dan semakin awal Anda memulai, semakin baik.
"Rata-rata jutawan menginvestasikan 20 persen pendapatan rumah tangga mereka setiap tahunnya. Kekayaan mereka tidak diukur dengan jumlah yang mereka buat setiap tahun, tapi dengan bagaimana mereka telah diselamatkan dan diinvestasikan dari waktu ke waktu," tulis Ramit Sethi dalam buku best seller New York Times-nya. 'Saya Akan Mengajar Anda untuk Menjadi Kaya'.

Senin, 01 Mei 2017

Menengok Ragam Tradisi Kawinan Ala Balangan

Bausung pengantin ternyata hanya satu dari sekian banyak tradisi dalam resepsi perkawinan di Kalimantan Selatan. Tradisi-tradisi serupa dapat ditemui di daerah pahuluan. Salah satunya di Kabupaten Balangan.
------------------------------------------------
UNTUK tradisi saat perkawinan, Balangan tidak hanya memiliki satu, namun beberapa, bahkan berbeda-beda di setiap kecamatannya.

Balawang Tujuh Bagunung Api merupakan satu dari beragam tradisi perkawinan di masyarakat Balangan. Tradisi ini dilakukan khusus oleh pasangan pengantin yang berstatus duda atau janda.

Berbeda dengan bausung, tradisi ini dilaksanakan pada malam hari. Karena menurut budaya warga sekitar, apabila janda atau duda menikah, maka resepsinya dilakukan di waktu malam.

Menurut salah seorang warga sekitar, Hj Asanah (53), dinamakan balawang tujuh bagunung api, karena ada tujuh pintu masuk yang dibuat dari sarung atau tali di halaman rumah mempelai.

Sementara istilah bagunung api diambil dari obor yang ditancapkan dirangka menyerupai atap rumah atau gunung, mengelilingi tujuh pintu. Selain juga untuk penerangan.

Perjalanan sepasang penganten dalam melewati ketujuh pintu itu sebelum duduk di pelaminan yang berada di dalam rumah, dilengkapi dengan iringan alunan musik panting dari penabuh.

Selain sebagai hiburan karena resepsi perkawinan dilakukan di malam hari, tradisi ini kata dia juga menyimpan pilosofi bahwa bersama-sama memasuki tujuh pintu itu diibaratkan dengan bersama-sama mengambil pelajaran dari pengalaman, untuk mengatasi berbagai permasalahan di keluarga.

"Dulu tradisi ini dapat ditemukan hampir di seluruh wilayah Balangan, tapi sekarang hanya bisa dilihat di Kecamatan Lampihong dan di desa-desa tertentu pula," ujarnya.

"Pung pung halu, gara gicak giyang-giyang, takumpul sama pada balu jangan bahiri nang bujang, Pung pung halu gara gicak giyang-giyang, asal jangan Bamadu dihadangi siang malam. Naik malam, baliliukan balawang tujuh, Bagunung Api".

Itulah sepenggal syair yang biasa dinyanyikan untuk mengiring sepasang mempelai mengarungi tujuh pintu dengan diiringi gunungan api.

Serupa namun tak sama, tradisi perkawinan lainnya di Balangan yaitu Jalan Liuk yang hingga kini masih dilestarikan oleh warga Deaa Marias Kecamatan Juai.

Kedua tradisi ini sama-sama dilaksanakan pada malam hari dan di tanah lapang. Namun ini tidak untuk duda ataupun janda, melainkan semua pasangan yang melangsungkan resepsi perkawinan.

Dalam tradisi ini, kedua mempelai harus masuk lewat pintu berbeda, dan memecahkan teka-teki jalan berliku (Liuk, Red) menyerupai labirin supaya bisa bertemu di tengah-tengahnya.

Menurut salah satu tokoh warga sekitar yang juga pelaku seni tradisi ini H Syarpani mengungkapkan, Jalan Liuk ini sudah menjadi tradisi turun-temurun di masyarakat Juai dan hingga kini masih dilestarikan.

"Pesan yang tersirat di dalamnya yaitu bahwasanya dalam mengarungi rumah tangga pasti mengalami berbagai masalah, tidak lurus-lurus saja, namun berlika-liku," terangnya. (yud)